Minggu, 18 Juli 2010

SEJARAH EGOIS

Sayup-sayup terdengar
Sebilah jurus diatas rel-rel terjepit
Mengusap kening para penyamun berhati sempit
Di biara para biksu berpenyakit

Lemah lembut serasa merasup
Bagai bidadari yang basah kuyup
Mengekang kata lewat mulut
Tak tersebar kebelakang lutut

Menetes bergemericik
Mengupas kepintaran para kaum licik
Lewat satu nafas yang tak tertarik
Kemudian semua menukik

Sedu-sedan para cicak melahap nyamuk
Di gerbang amarah yang mengamuk
Sebekas air suci tak berbentuk
Bagai pusara di atas perut

Sepoi-sepoi segurat kemerdekaan
Dari jiwa kaum telanjang
Yang menulis lima rekaan
Bersandarkan kalimat piaraan
Dari tandus bebatuan kemarau

By : Regal jal-jol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar